Kisah ini memberikan pesan kepada setiap orang agar tidak melihat perkara hanya dari satu sudut pandang saja.
Sebagaimana hal itu bisa disaksikan, bahwa gunung itu menjadi pembatas alam antara satu negeri dengan negeri lain. Maka Allah menjadikan padanya celah dan lereng agar manusia dapat menempuhnya dari sini ke sana. Oleh karena itu Allah berfirman: (agar mereka mendapat petunjuk)
Warga Yunani yang memiliki masalah pernapasan telah didesak untuk membatasi waktu mereka saat berada di luar ruangan, mengenakan masker pelindung dan menghindari olahraga fisik sampai awan debu hilang.
وَهُوَ ٱلَّذِى خَلَقَ ٱلَّيْلَ وَٱلنَّهَارَ وَٱلشَّمْسَ وَٱلْقَمَرَ ۖ كُلٌّ فِى فَلَكٍ يَسْبَحُونَ
Pratiwi sangat mengkhawatirkan putri satu-satunya itu. Dengan kekuatan cinta yang diberikan sang ibunda dan kepedulian sang ayah yang mulai tumbuh kembali, Queen pun sehat dan dapat mengikuti UNAS.
Paragraf di atas merupakan Surat Al-Anbiya Ayat 33 dengan textual content arab, latin dan terjemah artinya. Ada beragam tafsir penting dari ayat ini. Ditemukan beragam penjelasan dari kalangan ahli ilmu terhadap makna surat Al-Anbiya ayat 33, di antaranya sebagaimana berikut:
mengurungkan untuk mengakhiri hidupnya. Queen tanpa piker panjang ikut dengan pria yang memperkenalkan diri sebaga Barain.
Setelah meminta orang-orang beriman untuk menjaga ketakwaan, Allah lalu menjelaskan bahwa salah satu wujud takwa adalah menjaga amanah. Sesungguhnya kami telah menawarkan amanat, yakni tugas-tugas keagamaan, kepada langit, bumi, dan gunung-gunung, tetapi semuanya enggan untuk memikul tanggung jawab amanat itu dan mereka khawatir tidak akan mampu melaksanakannya, lalu kami menawarkan amanat itu kepada manusia, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sungguh, manusia itu sangat zalim karena menyatakan sanggup memikul amanat tetapi secara sengaja menyia-nyiakannya, dan sangat bodoh karena menerima amanat tetapi sering lengah dan lupa menjalankan atau memenuhinya.
Firman Allah: (Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup) yaitu asal dari semua kehidupan itu berasal darinya
Kisah yang memilukan sekaligus menyadarkan setiap orang dalam memandang dan bersi]kap terhadap ODHA. Novel ini dikemas dengan apik dalam menghargai dan mengakui keberadaan orang lain, bagaimana pun keadannya.
Indonesia has a variety of cultures, especially recognized religions, particularly Islam, Protestantism, Catholicism, Hinduism, Buddhism, and Confucianism, that are the joint endeavor of noticing mutual respect devoid of hatred. Religion incorporates a twin function and performance that may be constructive and damaging. Constructively capable to help humans to are now living in just one unity, Reside steadfastly, harmoniously and ... [Exhibit total summary] peacefully. In distinction for the damaging mother nature of religion, it may lead to polemics to the destruction of unity as well as crack the ties of blood brotherhood which has an influence on a conflict having a spiritual background which makes it hard to forecast the result. . This paper describes the thoughts of The 2 major religions in Indonesia, particularly Islam and Christianity, which check out the meaning and ideas of tolerance based upon the Qur'an and also the Bible.
Setiap bangunan yang masih beridiri memiliki keistimewaan yang luar biasa (Parthenon, misalnya) yang menawarkan wawasan unik tentang dunia Yunani kuno dan orang-orang yang tinggal di sana lebih dari 2.000 tahun yang lalu.
AbstrakAl-Qur’an dengan segala kata dan kalimat di dalamnya selalu melahirkan makna ganda. Sesuai dengan sudut pandang, pendekatan yang digunakan mufassir atau pembaca. Salah satu kata yang diulas adalah sulthan, karena kata tersebut mengandung variasi makna tergantung kepada sintaksis kalimat sebelum dan sesudah serta konteks yang menyertainya. Oleh karena itu, penelitian langit33 maxwin ini mengungkapkan makna kata sulthan dari ayat Q.S. Ar-Rahman (fifty five): 33. Adapun teori pendekatan yang digunakan adalah teori ma’na cum maghza yang dipelopori oleh Sahiron Syamsuddin selaku pemantik hermeneutika di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Dengan metode analisis deskripsi-analisis serta sumber primer berupa penafsiran kata sulthan dari berbagai kitab tafsir dan juga al-Qur’an itu sendiri. Kemudian sumber sekunder berupa kajian-kajian yang terkait dengan tema pembahasan, baik berupa jurnal, buku, dan lain sebagainya. Adapun hasil penelitian ini adalah pertama, ayat ini dijadikan sumber rujukan tentang ilmu astronomi untuk menjelajahi alam semesta, karena di dalamnya mengungkapkan dipersilahkannya menembus langit dan bumi. Kedua, kata sulthan dalam surah Ar-Rahman ayat 33 mendeskripsikan tentang kekuatan dan kekuasaan Allah terhadap pengawasannya kepada manusia dan jin. Ketiga, secara mendalam al-Qur’an melalui surah Ar-Rahman ayat 33 ini sebagai bukti kekuasaan Allah Kata Kunci: Interpretasi; Ma’na-Cum-Maghza; QS. ar-Rahman: 33; Sulthan.
Sekian lama Hamdani melangkahkan kaki dari keluarga, salama itu pula tak ada sepucuk kabar pun darinya. Malaikah yang sekian lama sabar menunggu kabar dan kedatangan dari suami tercinta, hari itu mulai putus asa atas harapannya.